Jatuh cinta adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia. Proses tersebut kadang bisa menjadi sebuah berkah dan juga kenikmatan karena itu bisa dilakukan oleh manusia yang sedang jatuh cinta. Seringkali keadaan itu membuat pelaku menjadi gusar dan tidak merasa nyaman dengan dirinya. Selalu memikirkan orang yang dicintai adalah penggambaran yang sering muncul bila seseorang sedang jatuh cinta.
Ketika kamu jatuh hati pada seseorang, kamu akan mudah sekali memberi: memberi perhatian-perhatian kecil, memberi ucapan-ucapan selamat, bersedia mengorbankan tenaga hingga tak peduli bila harus menyisihkan waktu. Entah mengapa lelah dan pengorbanan itu tak berarti apa-apa.
Sedang ketika kamu tak jatuh hati pada seseorang, kamu akan sulit sekali menerima, meski perhatian itu besar, meski pemberian itu berupa emas dan dirham, bahkan berupa permata Yaqut dan Marjan. Ada sisi di hatimu yang tak pernah mau terbuka, yang tak pernah mau tergetar.
Betapa pelik kisah dua orang yang berkata "iya" dan "tidak" pada waktu bersamaan ini. Ternyata, perhatian dan pemberian itu hanya seperti riak-riak kecil Sungai Nil yang tak mampu menarik hati yang diberi. Ia lebih menaruh hati pada Sungai Eufrat dan Tigris yang mulai mengering, yang belum tentu memberinya penghidupan di hari mendatang. Sedang malapetaka seumpama gelombang besar yang membinasakan Firaun dan tentaranya bergemuruh dan bergejolak hebat di hati pemberi.
Tak ayal, Imam Syafi'i menggambarkan kejadian ini dalam satu kalimat indah yang sulit sekali kutemukan letak keindahannya:
"Malapetaka besar bila engkau mencintai seseorang yang sedang mencintai orang lain."
Ditulis Oleh : Ahmad ~ Sekedar Posting
Sobat sedang membaca artikel tentang Imam Syafi'i Dalam Pandangan Cinta . Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya.
Posted by Sunday, March 28, 2021 and have
0
comments
, Published at
Terima kasih telah berkunjung, Silahkan Sobat tinggalkan komentar dengan kata-kata yang Baik, Bijak dan Sopan.