Subcribe to our RSS feeds Join Us on Facebook Follow us on Twitter Add to Circles



Aku benci menulis, tapi kebencian tak boleh dipelihara

Kisah Cinta Ali dan Fatimah

Kisah Cinta Ali dan Fatimah


Hati Ali terketuk pertama kali sejak menyaksikan betapa lembut dan sabarnya Fatimah membasuh dan mengobati luka ayahnya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, yang terluka akibat berperang.

Namun, ia hanya mampu mengagumi Fatimah dalam diam sebab menyadari bahwa ia hanyalah seorang pemuda miskin yang tak mempunyai apa-apa.

Betapa hancur dan kecewa perasaannya ketika mendengar lamaran datang secara beruntun menghampiri Fatimah oleh dua orang yang tinggi kedudukannya, Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar bin Khatab.

Mendengar Fatimah menolak lamaran itu, hati Ali sedikit tenang.

Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah berdoa dan memasrahkan segalanya pada Yang Maha Membolak-balikkan hati manusia.

Rindu dan gelisah yang terus berkecamuk dalam dada Ali, akhirnya membuat ia memberanikan diri untuk menghadap Nabi. Nabi menanyakan alasan Ali datang menemuinya. Setelah Ali mengutarakan maksudnya, Nabi menanyakan mahar apa yang sanggup Ali beri. Ali berterus terang bahwa ia tak memiliki apa-apa.

“Mana tameng Huthamiyah milikmu?” Tanya Nabi.

“Ada di tempatku.”

“Berikan kepadanya!”

Rasa syukur tak henti-hentinya diucapkan oleh Ali setelah Nabi menerima lamarannya.

Pernikahan antara Ali dan Fatimah berlangsung penuh hikmah. Sesaat setelahnya, Fatimah mengatakan bahwa ia pernah mencintai seorang pemuda sebelum menikahinya.

Mendengar itu, perasaan Ali menjadi gelisah. Kalimat itu membuatnya terjatuh dalam kesedihan.

Seorang pemuda yang mampu membuat detak jantungnya berdegup lebih kencang, seorang pemuda sederhana, tetapi mulia dan istimewa di hadapan Allah, Rasul-Nya serta seluruh umat muslim.

Kesedihan itu tiba-tiba berubah ketika Fatimah mengungkapkan kebenarannya. Ia mengatakan bahwa pemuda itu kini berada di hadapannya, Ali Bin Abi Thalib.

Betapa bahagianya Ali mendengar itu.

Oh, kawan. Betapa cinta dalam diam adalah ujian rindu paling agung. Ia senantiasa menyediakan ruang kegelisahan bagi siap pun yang berani menjaga diri sebelum halal.

Percayalah, selama terus menerus memperbaiki diri dan hanya bergantung pada Sang Pemilik hati, orang yang tepat akan datang satu hari nanti. 


share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Ditulis Oleh : Ahmad ~ Sekedar Posting

AHMAD Sobat sedang membaca artikel tentang Kisah Cinta Ali dan Fatimah . Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya.

:: About Me ! ::

Posted by Ahmad, Published at Tuesday, September 22, 2020 and have 0 comments

Terima kasih telah berkunjung, Silahkan Sobat tinggalkan komentar dengan kata-kata yang Baik, Bijak dan Sopan.