Subcribe to our RSS feeds Join Us on Facebook Follow us on Twitter Add to Circles



Aku benci menulis, tapi kebencian tak boleh dipelihara

Perencanaan Proses Produksi Massal

Perencanaan Proses Produksi Massal

Hakikat dan Konsep Produksi Massal

Pertambahan penduduk akan meningkatkan kebutuhan terhadap suatu barang. Beberapa jenis barang menuntut pemenuhan yang tinggi dalam masyarakat, sehingga menuntut pula Proses Produksi yang lebih cepat dan lebih banyak.


Proses produksi memiliki dua pengertian yaitu, pengertian proses dan pengertian produksi. Proses mempunyai pengertian sebagai suatu cara, metode, atau teknik bagaimana mengubah sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam yang ada untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Sedangkan produksi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan barang atau jasa dengan cara mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga barang tersebut memiliki nilai tambah.


Maka, dapat disimpulkan bahwa proses produksi adalah cara, metode, serta teknik untuk menciptakan, mengolah, atau memberi nilai tambah bagi suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada. 


1. Pengertian Proses Produksi Massal


Produksi massal merupakan kegiatan memproduksi barang tertentu dengan standar yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh perusahaan dan diproduksi dalam jumlah yang besar.


Produksi suatu produk dalam jumlah yang sangat besar dengan menggunakan metode produksi padat modal secara berkesinambungan disebut Mass Production atau produksi massal. Produksi massal secara khusus ditemukan dalam industri dimana produk yang ditawarkan distandarisasi secara teliti sehingga memungkinkan mesin-mesin dan proses-proses yang otomatis menggantikan peran tenaga kerja. Industri produksi massal ditandai dengan pemusatan penjualan tingkat tinggi, persyaratan masuk yang sulit. dan penggunaan skala ekonomi yang menghasilkan unit biaya penawaran yang rendah.


2. Ciri-ciri atau Karakteristik Produksi Massal


Perusahaan yang menerapkan proses produksi massal akan memproduksi barang sekuat tenaga dengan sumberdaya yang mereka miliki. Adapun ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:


a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar, sehingga biaya per unitnya lebih rendah.


b. Produk yang dihasilkan dibuat secara berurutan atau disesuaikan dengan pola urutan.


c. Produk relatif seragam, dengan variasi minimum.


d. Tujuan produksi untuk menguasai pasar, sehingga produk dijual di pasar bebas.


e. Memiliki stok barang sebagai persediaan di masa tunggu.


Bila terjadi kelebihan produk (overproduction), maka perusahan akan berusaha melakukan intervensi pasar seperti promosi, diskon, pemberian hadiah dan lain sebagainya agar produk dapat segera terserap pasar, tanpa mengurangi atau menunda proses produksi.

3. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Kelebihan Produksi Massal

a. Efisiensi keuangan. Proses produksi massal biasanya menggunakan mesin-mesin yang canggih, dengan demikian mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja. Perusahaan juga melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah besar sehingga akan menghemat biaya belanja bahan baku karena biasanya ada potongan harga untuk pembelian dalam jumlah besar.

b. Efisiensi waktu. Dalam produksi massal setiap pekerja melakukan hal yang sama dalam proses produksi dan terus mengalir. Hal ini menyebabkan tidak perlu terlalu banyak persiapan baik peralatan maupun bahan baku, sehingga waktu produksi semakin singkat.

c. Produktivitas tinggi. Efisiensi waktu mendorong kecepatan produksi semakin tinggi, sehingga akan memicu tingkat produksi yang lebih cepat pula. Apalagi didukung oleh mesin-mesin produksi yang canggih.

d. Tingkat keakuratan tinggi. Ketersediaan mesin yang canggih tidak hanya mendorong kecepatan produksi, tetapi juga menjamin kualitas produksi yang stabil dan kecil sekali resiko kesalahan. Hal ini akan menjamin kualitas produksi.

Kekurangan Produksi Massal

a. Modal Sangat Besar. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli dan pemeliharaan mesin produksi sangat besar.

b. Kegiatan Produksi Sangat Kaku. Perubahan desain sekecil apapun pada desain produksi akan berpengaruh terhadap keseluruhan proses produksi.

c. Kurang Beragamnya Variasi Produk. Salah satu ciri produksi massal adalah keseragaman produk, sehingga sedikit sekali varian produk yang bisa ditawarkan kepada konsumen.

d. Tidak Ada Jaminan Pasar. Berbeda dengan produk pesanan, tidak ada jaminan sama sekali bahwa produk massal akan laris manis di pasaran. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan permintaan pasar terhadap suatu produk.

 4. Tujuan Produksi Massal

Tujuan produksi massal adalah untuk memproduksi produk sebanyak mungkin dengan efisiensi proses produksi. Seperti yang telah diuraikan, produksi massal sendiri memang dilakukan dengan tujuan menghasilkan banyak produk dengan spesifikasi dan jenis yang sama untuk dipasarkan. Produk yang dibuat dalam jumlah banyak ini dilakukan dengan waktu yang relatif cepat dan biaya yang rendah. 

Perencanaan Produksi Massal

Perencanaan produksi merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus dalam perusahaan. Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang mencakup beberapa hal yang saling berhubungan satu sama lain. Perencanaan merupakan perhitungan semua kegiatan yang dilakukan pada masa yang akan datang dengan mengikuti prosedur tertentu.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa Perencanaan produksi merupakan perencanaan mengenai jenis produk dan jumlah produk yang akan di produksi oleh suatu perusahaan dalam suatu periode produksi tertentu. 

Perencanaan produksi dapat pula dijabarkan sebagai proses dalam merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir, dan keluar dari sistem produksi dan operasi, dalam suatu periode waktu tertentu, sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu yang tepat serta biaya produksi yang minimal.

Dengan adanya perencanaan produksi diharapkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja dapat diarahkan dengan baik selama masa produksi, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Perencanaan produksi berhubungan dengan pengendalian produksi. Artinya perencanaan produksi berkaitan dengan aktivitas untuk menetapkan kemampuan semua sumber daya perusahaan yang digunakan untuk menjalankan proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana.

Perencanaan produksi secara umum meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:

a. Perencanaan proses produksi harus mempersiapkan volume produksi, tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan lain sebagainya.

b. Perencanaan proses produksi harus terjadwal baik dari awal produksi hingga pada tahap penyelesaian.

c. Perencanaan proses produksi harus dapat mengkoordinasi setiap bagian kegiatan produksi.

d. Perencanaan proses produksi harus dapat menentukan hasil akhir yang diharapkan dari proses produksi.

Perencanaan proses produksi tentunya harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan, harus sederhana, mudah dimengerti, dan dapat dilaksanakan. Perencanaan proses produksi harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.

1. Tujuan dan Fungsi dan Perencanaan Produksi

Tujuan perencanaan produksi

a. Meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan.

Dengan perencanaan produksi yang baik, maka optimalisasi proses produksi dapat dilakukan pula. Dengan menekan biaya produksi maka dapat diharapkan keuntungan yang lebih baik pula. Penekanan biaya produksi bukan berarti menurunkan kualitas produknya. Karena pada dasarnya dalam kegiatan produksi massal sudah ada standarisasi produknya.

b. Memaksimalkan kepuasan pelanggan.

Tingkat kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dari perencanaan produksi. Semakin besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Demikian pula sebaliknya, jika pelanggan tidak puas maka akan sangat sulit bagi perusahaan untuk memasarkan produknya, apalagi mendapatkan keuntungan.

c. Meminimalkan perubahan nilai produksi.

Dengan perencanaan produksi yang baik, maka kelangsungan proses produksi dapat pula dijaga dengan baik. Mulai dari persediaan bahan baku hingga produk akhir. Diharapkan dengan perencanaan yang baik, tidak banyak barang yang tersimpan dalam gudang terlalu lama yang dapat berakibat penurunan kualitas produksi. 

d. Meminimalkan perubahan tenaga kerja.

Melalui perencanaan produksi yang baik maka dapat diperhitungkan penggunaan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan kapasitas produksi. Dengan demikian biaya tenaga kerja dapat diminimalkan.

e. Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik.

Perencanaan produksi yang baik, dapat memaksimalkan penggunaan perlengkapan dan mesin produksi dengan baik pula. Peralatan dan mesin produksi digunakan sesuai kapasitas dan kemampuannya, sehingga penggunaan peralatan dan mesin produksi menjadi optimal. Hal ini akan meminimalkan biaya penggunaan dan perawatan peralatan produksi.

Fungsi Perencanaan Produksi

a. Menjamin Rencana Produksi Maupun Penjualan Barang

Perencanaan produksi yang tepat memudahkan perusahaan untuk menjual produk kepada konsumen sesuai kebutuhan pasar. Sehingga penjualan akan disesuaikan dengan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar.

b. Mengukur Kapasitas Produksi

Perencanaan produksi yang tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mampu memproduksi barang pada periode waktu tertentu. Pengukuran tersebut digunakan untuk memaksimalkan produksi secara berkelanjutan. Dengan demikian perusahaan akan dapat selalu menjaga ketersediaan barang di pasar.

c. Alat untuk Memonitor Hasil Produksi

Perencanaan produksi membantu perusahaan mengawasi hasil produksinya dari waktu ke waktu. Apabila terjadi penurunan kualitas, perusahaan akan dapat segera mengetahui penyebabnya melalui alur produksi yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Unsur-unsur dalam perencanaan produksi

Unsur-unsur yang terdapat dalam perencanaan produksi, tidak lepas dari perhitungan rasional sebagai upaya untuk pencapaian tujuan perusahaan. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Tujuan produksi

Tujuan produksi harus jelas dan dapat dipahami oleh manajemen perusahaan. Perusahaan harus mampu membaca keinginan pasar dan daya serap pasar sehingga dapat menentukan tujuan dari pembuatan suatu produk.

b. Pengukuran dan standar produksi

Perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan produksi saja, tetapi juga harus memperhitungkan kekuatan pasar dalam menyerap produk tersebut. Kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap daya serap pasar, maka perlu pengukuran terhadap standar produk baik jumlah maupun kualitas produknya.

c. Evaluasi perencanaan produksi

· Perencanaan produksi ditentukan oleh fakta-fakta objektif di lapangan

· Perencanaan produksi sangat terukur sehingga mampu memberi gambaran proses produksi dari penyediaan bahan baku hingga produk akhir.

· Perencanaan produksi merupakan tahap awal dari Proses produksi

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam Perencanaan Produksi

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor internal tersebut diantaranya adalah:

- Kapasitas mesin produksi

- Produktivitas tenaga kerja

- Kemampuan pengadaan dan penyediaan bahan baku produksi.

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, yang berada di luar kekuasaan perusahaan untuk mengaturnya. Faktor-faktor eksternal tersebut diantaranya adalah:

- Kebijakan pemerintah.

- Laju inflasi.

- Bencana Alam.

Langkah-langkah Perencanaan Proses Produksi

a. Prosedur Persiapan (Penelitian Produk)

Pemahaman terhadap proses produksi maupun produk itu sendiri sangat penting dalam perencanaan produksi. Maka sangat perlu dilakukan penelitian terhadap keduanya. Penelitian terhadap proses produksi dilakukan untuk mendapatkan proses produksi terbaik dan perbaikan terhadap proses produksi yang sedang berjalan. Sedangkan penelitian produk bertujuan untuk memahami selera konsumen, sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap produk yang sudah ada.

b. Penyaringan Gagasan (Pengembangan Produk)

Setelah penelitian produk dilakukan, perusahaan harus mampu mengembangkan produk tersebut melalui gagasan produk sehingga menjadi produk nyata. Adapun tahapan yang dilakukan adalah:

1. Mencari Gagasan

Gagasan suatu produk baru dapat berasal dari Konsumen, teknologi yang ada, Departemen Penelitian dan Pengembangan Perusahaan, atau berasal dari pihak ke 3 seperti para ahli.

2. Seleksi Produk

Merupakan tahap seleksi terhadap gagasan-gagasan yang sudah masuk berkaitan dengan pengembangan produk. Seleksi terhadap gagasan tersebut dipilih dengan menggunakan instrumen alat uji sebagai berikut: 

a. Kelayakan Finansial

Pengembangan suatu produk diharapkan tidak memberi beban terhadap kondisi finansial perusahaan yang pada ujungnya akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Pengembangan suatu produk pada dasarnya adalah untuk menambah laba perusahaan.

b. Kesesuaian operasional produksi

Gagasan yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan dan kesesuaian mesin produksi sehingga pengembangan produk diharapkan tidak mengubah layout produksi. Karena perubahan layout produksi pada dasarnya akan mengubah proses produksi yang berdampak pada penambahan modal usaha, sehingga menambah beban usaha dan mengurangi laba usaha.

c. Potensi Pasar

Potensi pasar menjadi pertimbangan utama dari kelayakan suatu gagasan produk. Jika potensi pasar belum jelas, maka perlu pertimbangan kembali terhadap proses produksi gagasan baru tersebut.

3. Desain Awal Produk

Desain Awal produk perlu dibuat sebelum menentukan desain produk yang sebenarnya. Penentuan desain awal produk tersebut dilakukan dengan melakukan pertimbangan berikut ini:

a. Penentuan Bentuk dan Fungsi produk baru.

b. Pemilihan bahan yang akan digunakan, meliputi spesifikasi produk, harga dan biaya proses produksi.

c. Kemampuan diversifikasi produk.

4. Pengujian Produk

Pengujian produk di gunakan untuk menentukan apakah produk layak dikembangkan atau tidak berdasarkan potensi pasar maupun secara teknis produksi.

5. Desain Akhir Produk

Tahap akhir dari seleksi produk adalah penentuan desain akhir produk. Namun demikian tetap perlu dibuat prototype baru untuk diuji kembali agar produk tersebut lolos uji baik secara teknik maupun potensi pasar.

c. Penetapan Skala Produksi

Penetapan skala produksi dilakukan setelah dilakukan penentuan produk yang akan dibuat. Kegiatan penetapan skala produksi meliputi hal-hal berikut ini:

-Penetapan waktu produksi.

Penetapan volume produksi.

Penetapan financial atau perhitungan biaya.

Penetapan jumlah tenaga kerja.

Penetapan peralatan produksi.

Penetapan persediaan bahan baku.

Tahapan-tahapan di dalam Penetapan Skala Proses Produksi


Routing, yaitu menetapkan dan menentukan urutan proses produksi berawal dari bahan mentah hingga menjadi produk akhir.

 Scheduling, yaitu menetapkan dan menentukan jadwal operasi produksi yang disinergikan sebagai suatu kesatuan.

Dispatching, yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai dilaksanakannya operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling.

Follow-up, yaitu menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi produk


TUGAS KALIAN PADA MATERI INI :

Buat Kesimpulan

Kalian buat kesimpulan dari materi hari ini. Tidak perlu kalian catat pada buku, tapi sebaiknya kalian ingat – ingat sebaik mungkin.

Buat Video

Kalian buat video yang merekam penjelasan kesimpulan kalian mengenai materi hari ini.

Syarat Video

Durasi maksimal 3 menit, minimal 30 detik. Kalian bebas memberikan efek transisi, ataupun efek lainnya, silahkan berikan kreatifitas se LIAR mungkin. Hanya pastikan dalam video terdapat nama lengkap dan kelasnya.

Cara Pengumpulan

Video yang telah kalian buat bisa dikumpulkan melalui WA (Personal Message), upload pada situs streaming video (Youtube, Vimeo, Dailymotion, Twitch, dll) dan kirim link pada kolom komentar, kirim melalui attachment Email lalu kirim ke alamat email saya, upload Social Media lalu kirim link akun di nomor WA saya, ataupun cara yang lain… Apapun caranya asalkan bisa terkirim saya terima!!

Deadline

Batas waktu pengerjaan adalah 2Februari 2021 Pukul 13.00 WIB



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Ditulis Oleh : Ahmad ~ Sekedar Posting

AHMAD Sobat sedang membaca artikel tentang Perencanaan Proses Produksi Massal . Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya.

:: About Me ! ::

Posted by Ahmad, Published at Monday, January 25, 2021 and have 1 comments

1 comments:

Terima kasih telah berkunjung, Silahkan Sobat tinggalkan komentar dengan kata-kata yang Baik, Bijak dan Sopan.