Subcribe to our RSS feeds Join Us on Facebook Follow us on Twitter Add to Circles



Aku benci menulis, tapi kebencian tak boleh dipelihara

Media Pembelajaran

Media Pembelajaran

A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media atau dalam bentuk jamak disebut medium yang berasal dari bahasa latin “medius”, yang berarti ”tengah”. Dalam bahasa Indonesia, kata ”medium” dapat diartikan sebagai antara atau sela. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan (Hasrul, 2011).

Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi, sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional (Asnawir, 2002).

Suherman (2000) mengatakan bahwa pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Sudjana (2000), mengatakan bahwa pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-lagkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan (Tanete, 2009).

Menurut Hamzah (2007), pembelajaran dalam suatu definisi diapandang sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari tindakan pembelajaran adalah siswa akan (1) belajar sesuatu yang mereka tidak akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar, atau (2) mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih efisien (Hamzah, 2009).

Berdasarkan difinisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang digunakan sebagai perantara dengan maksud untuk memudahkan penyampaian materi ajar (oleh guru) sehingga dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh siswa.

B. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Asnawir (2002), penggunan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran.

Sadiman dkk. (2007), mengatakan bahwa secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1) Meperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, sepeti misalnya:
a) Objek yang terlalu besar, bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, fim bingkai, film, atau gambar.
c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu bisa ditampilkan lewat rekaman film, video, film bingkai, foto, maupun secara verbal.
e) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain
3) Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a) Menimbulkan kegairahan belajar.
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.
c) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4) Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuan dalam:
a) Memberikan perangsang yang sama.
b) Mempersamakan pengalaman.
c) Menimbulkan pandangan yang sama.

C. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Ariani dan Haryanto (2010), secara umum manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media pembelajaran adalah proses pembelajaran akan lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar (ceramah) dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat lebih termotivasi dan terdongkrak dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja (sangat fleksibel), serta sikap dan perhatian siswa dalam belajar dapat ditingkatkan dan dipusatkan.

Manfaat di atas akan sangat mudah direalisasikan mengingat terdapat keunggulan dari media pembelajaran, yaitu:
1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata seperti kuman, bakteri, elektron dan sebagainya
2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan di dalam ruangan seperti rumah, gunung dan lain-lain.
3) Menyajikan benda dan peristiwa yang kompleks, rumit berlangsung cepat atau lambat seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, peredaran planet, dan lain-lain.
4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh seperti bulan, bintang, salju dan lain-lain.
5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya seperti letusan gunung berapi, harimau, racun dan lain-lain.
6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

D. Klasifikasi Media Pembelajaran
Asnawir (2002), mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (linergraphic) dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan media siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat 8 klasifiasi media, yaitu:
1) Media audio visual gerak
2) Media audio visual diam
3) Media audio semi gerak
4) Media visula gerak
5) Media visual diam
6) Media visual semi gerak
7) Media audio
8) Media cetak

Oemar Hamalik sebagaimana dikutip oleh Asnawir (2002), mengklasifikasikan 4 media pembelajaran, yaitu:
1) Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, tranparansi, micro projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe.
2) Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya; photograph record, transkripsi electris, radio, rekaman pada tape recorder.
3) Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya; model, spicemens, bak pasir, peta electris, koleksi diorama.
4) Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.

Schramm membedakan media rumit dan mahal (big media) dan media sederhana dan murah (little media). Schramm juga mengelompokkan media menurut daya liputnya menjadi media massal, media kelompok, dan media individual. Selain itu, ia juga membuat pengelompokan lain menurut kontrol pemakainnya dalam pengertia portabilitas, kesesuaiannya untuk di rumah, kesiapan setiap saat diperlukan, dapat tidaknya laju penyampainnya dikontrol, kesesuaiannya untuk belajar mandiri, dan kemampuannya untuk memberikan umpan-balik (Sadiman dkk., 2007).

share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Ditulis Oleh : Ahmad ~ Sekedar Posting

AHMAD Sobat sedang membaca artikel tentang Media Pembelajaran . Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya.

:: About Me ! ::

Posted by Ahmad, Published at Saturday, April 18, 2015 and have 0 comments

Terima kasih telah berkunjung, Silahkan Sobat tinggalkan komentar dengan kata-kata yang Baik, Bijak dan Sopan.